Kamis, 25 Agustus 2011

satu-satu

langkah ini tak mau sendiri
tak mau diam di kemuraman malam ini
ia menyembunyikan lekuk wajahnya
yang lama kusam penuh jejak air mata

lelah sudah beku dan biru hatinya
berkali kali jatuh dan berkali kali tangguh
tapi ia sudah lelah, sudah jengah

tanpa dinanti matahari itu menyeruak cakrawala
dan langkah ini terperangah, terkesima
mungkin aku tadi terantuk batu
dan ini semua hanya semu

tapi matahari itu terang
yakin meyakinkan wajah yang dimakan usia
bahwa matahari tak akan berhenti bersinar
karena pada setiap tenggelam berarti terbit

matahari sendiri saja di langit siang
mungkin karena itu ia kesepian
dan langkah ini bersedia menemani teriknya
entah sampai kapan dan entah bagaimana

satu persatu
hari akan dilalui satu persatu
jangan terburu-buru
jangan menunda yang tak perlu

(DaR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar